Bertemu Orang-Orang Unik di Taman Indonesia Kaya

by - November 12, 2020

[ Image credit: Personal Document ]
 
Taman Indonesia Kaya merupakan taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah yang ditujukan sebagai wadah ekspresi para seniman dan pekerja seni. Taman yang berlokasi di Kota Semarang ini diresmikan oleh Pemerintah Kota Semarang dan Bakti Budaya Djarum Foundation pada tanggal 10 Oktober 2018, bertepatan dengan ulang tahun Galeri Indonesia Kaya yang kelima. 

Sebelum Covid-19 menyerang, sering saya berkunjung ke taman ini ketika sedang merasa bosan di rumah. Pemandangan baru yang sebelumnya tidak tersedia membuat saya merasa nyaman berkeliling di Taman Indonesia Kaya. Selain panggung yang besar dengan atap berwarna hijau, taman tersebut juga terdapat bangku-bangku yang penempatannya tidak jauh dari pepohonan. Di sana terdapat sebuah bangku yang menjadi tempat duduk favorit saya. Bangku tersebut berada di bawah pohon, mengarah ke panggung, dan tidak jauh dari tempat sampah.
 
Bangku taman favorit saya setiap ke Taman Indonesia Kaya
 
 

Bertemu SPG dan SPB

Di bangku itu, saya biasa bermain HP atau membaca buku favorit saya, dan di bangku itu pula saya sering bertemu dengan orang-orang unik dengan cerita-cerita yang unik pula. Beberapa kali saya bertemu dengan SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB (Sales Promotion Boy). Ada yang menawarkan produk dan juga ada yang menawarkan jasa, salah satu contohnya seorang SPB yang menawarkan saya alat pencukur jenggot elektrik yang menggunakan tenaga baterai dan bisa di-charge bila baterai tersebut habis.


Bertemu Hitchhiker

Ketika saya sedang duduk sambil bermain HP, tiba-tiba ada seorang pria yang umurnya bisa dibilang sudah bapak-bapak dengan tubuh kurus, berkulit sawo matang, berkaos hitam, dan penampilannya agak kotor karena debu jalanan. Dia pun menghampiri saya dan meminta izin untuk duduk di sebelah saya, “Mas, saya boleh duduk di sebelahnya mas e?”, saya pun memperbolehkannya, “Oh iya pak”, jawab saya.

Dia pun meminta minuman pada saya karena dia sangat lelah dan haus, tapi saya tidak punya minuman. Kemudian saya memberitahu pada bapak itu bahwa ada keran air siap minum yang posisinya tidak jauh dari bangku yang kami tempati. Namun dia tidak percaya bila air yang ada di keran air siap minum tersebut benar-benar air bersih untuk diminum. Dia berpikir bahwa keran air siap minum tersebut mungkin saja sudah pernah dipakai untuk cuci tangan seseorang.

Lalu dia pun bercerita kepada saya tentang dirinya yang sedang melakukan perjalanan ke suatu kota (saya lupa nama kota tersebut). Dia bercerita bahwa dia sudah traveling dari kota ke kota untuk pergi ke kota tujuannya. Dia melakukan perjalanan tersebut tanpa kendaran ataupun uang yang mencukupi, sehingga dia harus menumpang kendaraan orang lain untuk melakukan perjalanan. Hitchhiker, mungkin itu istilah yang tepat untuk menggambarkan bapak tersebut.

Hitchhiker adalah istilah untuk mereka yang melakukan perjalanan dengan menebeng (numpang) pada kendaraan orang yang tidak dikenal. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh para hitchhiker disebut dengan hitchhiking, yaitu sebuah cara mendapatkan transportasi dengan meminta pada orang asing untuk memperbolehkan mereka menumpang pada kendaraan orang asing tersebut.Setelah beberapa menit kami mengobrol sambil saya mendengarkan ceritanya, bapak itu pun berpamitan pada saya untuk melanjutkan lagi perjalanannya.


Bertemu Lelaki Gemuk

Di hari yang berbeda, tapi masih di keadaan yang sama yaitu saya sedang bermain HP di bangku taman favorit saya. Ada seorang laki-laki bertubuh gemuk, berkaos hitam, dan celana pendek berwarna hitam datang menghampiri saya. Lalu dia meminta izin untuk duduk di sebelah saya, “Mas, saya boleh duduk di sebelahnya gak?”, saya pun memperbolehkannya, “Oh boleh mas”, jawab saya.

Mas-mas itu pun mengajak ngobrol saya, dia mulai bertanya pada saya, “Mas, rumahnya mana?”, kemudian saya menjawab, “Rumah saya gak jauh dari sini, belakangnya Polda”. Kemudian kami pun mengobrol basa-basi sampai beberapa menit. Dia pun bercerita tentang keinginannya untuk berjualan lumpia di depan sebuah minimarket.

Dia bercerita bahwa dia ingin membuka usaha untuk berjualan lumpia di depan sebuah minimarket, namun dia membutuhkan modal untuk berjualan. Saya yang tidak tahu harus merespon bagaimana, hanya cukup mendengarkan ceritanya sambil menganggukkan kepala. Setelah kami mengobrol cukup lama sambil saya mendengarkan ceritanya, dia pun berpamitan pada saya.


Bertemu Seorang Pria Tua

Waktu itu saya duduk di bangku taman favorit saya dari sore hingga malam tiba. Tiba-tiba ada seorang pria yang sudah tua (alias mbah-mbah) duduk di sebelah saya sambil permisi. Meskipun dia sudah tua, tetapi saya tetap memanggilnya “pak” agar lebih menghormati. Dengan pakaian yang kotor, rambut putih, dan tas kecil yang berisi banyak sekali kertas serta obat-obatan, dia menceritakan tentang perjalanannya.

Dengan nada suara yang ramah, dia bercerita bahwa dirinya sedang melakukan perjalanan dari kota ke kota untuk mengunjungi makam-makam para kiai. Saya pun bertanya tentang alasan mengapa dirinya berkunjung ke makam-makam para kiai dari kota ke kota. Dia menjawab pertanyaan saya sambil bercerita bahwa dirinya diberi tugas oleh ‘guru’nya untuk berkunjung dan berziarah ke makam-makam para kiai.

Saya tidak tahu maksud ‘guru’ yang dia katakan, namun saya hanya mendengarkan ceritanya sampai habis. Kami pun mengobrol sampai beberapa menit sampai akhirnya dia berpamitan kepada saya untuk melanjutkan perjalanannya. Kemudian hujan pun turun dan saya berpindah tempat ke panggung taman untuk berteduh. Hujan semakin deras dan beberapa pengunjung taman ikut berteduh di bawah atap panggung.


Setelah hujan mereda saya pun pulang ke rumah karena hari sudah malam. Lampu-lampu taman pun juga sudah menyala. Mungkin suatu hari saya akan bertemu dengan orang-orang unik lainnya dengan cerita yang unik lainnya. Setiap orang pasti punya cerita dan latar belakang tersendiri dalam kehidupannya, dimana orang lain tidak akan pernah tahu karena orang lain pun juga punya cerita dalam kehidupan mereka.

6 Komentar