3 Pola Pikir Destruktif Ketika Menghadapi Masalah

by - March 10, 2021

[ Image credit: Teo Tarras ]
 
Pada umumnya, kita tidak pernah hidup tanpa ada masalah. Kadang, ketika kita sedang menghadapi masalah, pikiran kita bisa saja pergi kemana-mana (tidak selalu fokus pada solusi) dimana itu berpotensi memunculkan pola pikir (mindset) yang merusak pada pikiran seseorang. Hal inilah yang biasa disebut dengan pola pikir destruktif.
 
Pola pikir destruktif adalah cara menilai dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandang tertentu pada seseorang akan tetapi bersifat merusak (destruksi), entah merusak diri orang lain ataupun merusak diri sendiri.
 
Seorang psikolog terkenal, Martin Seligman menjelaskan bahwa terdapat pola pikir destruktif yang merusak diri sendiri yang disebut dengan pola pikir 3P (Personalization, Pervasiveness, Permanence). Pola pikir yang menghambat kita untuk pulih dari suatu masalah. Berikut kita uraikan.
 

Personalization 

Sebuah anggapan bahwa masalah yang terjadi selalu disebabkan oleh kesalahan diri sendiri. Pola pikir ini membuat kita untuk terus menyalahkan diri kita sendiri di berbagai masalah. Kenyataannya, tidak semua masalah yang terjadi tidak selalu salah kita sendiri. Boleh-boleh saja kita memiliki pola pikir ini untuk menjaga kesadaran diri (self-awareness) tapi tidak seharusnya dilakukan secara terus-menerus di berbagai masalah yang lain.
 

Pervasiveness 

Sebuah anggapan bahwa masalah yang terjadi di satu aspek hidup sebagai masalah di semua aspek hidup yang lain. Pola pikir ini membuat kita untuk menyalahkan aspek-aspek lain dalam hidup kita, meskipun masalah hanya terjadi karena satu aspek hidup saja. Jadi, jika sebuah masalah terjadi karena satu aspek hidup saja, maka tidak seharusnya kita menyalahkan aspek-aspek hidup kita yang lain.
 

Permanence 

Sebuah anggapan bahwa masalah yang terjadi sekali akan dirasakan pengaruhnya secara terus-menerus. Pola pikir ini membuat kita untuk berkeyakinan bahwa masalah akan terus menimpa kita seumur hidup. Padahal di masa depan, kita masih punya kesempatan untuk berusaha agar terhindar dari masalah atau melakukan hal yang lebih baik agar tidak lagi tertimpa masalah.
 

Kesimpulan 

Baik. Setelah kita menguraikan pola pikir 3P diatas sekarang kita tahu dan mengerti bahwa pola pikir 3P tersebut merupakan pola pikir yang sempit dan keliru, dan bukan pola pikir yang Growth Mindset. Ini berbahaya jika sampai muncul dan bertahan lama dalam pikiran kita karena sifatnya yang destruktif (merusak).
 
Bisa dilihat bahwa pola pikir ini bukanlah fakta melainkan hanyalah persepsi kita saja, sedangkan kita memiliki “kuasa” untuk mengendalikan persepsi kita sendiri. Maka seharusnya kita mampu mengendalikan persepsi kita agar tidak terjebak dalam pola pikir yang salah.
 
Dengan mengenali pola pikir 3P diatas, maka kita mampu mengidentifikasi pola pikir ini ketika sedang menghadapi masalah. Bila dirasa pola pikir ini mulai muncul dalam pikiran, maka kita harus secepatnya menghentikannya sebelum menguasai pikiran kita dan merusak diri kita.
 
 

Referensi:

0 Komentar